Selasa, 21 Agustus 2018

PIDATO HUT RI KE 73


Om Swastyastu
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Selamat pagi
Salam sejahtera untuk kita semua
Yang terhormat bapak kepala sekolah bapak widada
Yang kami hormati bapak ibu guru dan bapak ibu kariawa SDN Jatisawit
Yang saya banggakan teman teman PPL PPG SM3T UNY
Serta para siswa siswi yang saya cintai
Merdeka!
Merdeka!
Merdeka!
Pertama tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadiran Tuhan YME karena berkat rahmat dan hidayahnya kita bisa berkumpul di halaman sekolah tercinta ini untuk melaksanakan upacara memperingaati hut ri ke 73.
Kita sekarang sudah merasakan rasanya merdeka, bebasa dari penindasan oleh para penjajah. Dulu para pahlawan kita telah berjuang mati matian, siang dan malam untuk mengalahkan dan mengusir para penjajah. banyak pahlawan yang menjadi korban, ada yang telinganya hilang, ada yang kaki atau tangannya terputus bahkan banya juga yang sampai meninggal. walau begitu tidak ada satupun pahlawan kita yang mundur ataupun kabur. mereka semua tetap maju berjuang berperang mengusir para penjajah. Tujuannya apa? Tujuannya adalah agar generasi penerus bangsa ini tidak tertindas lagi, tidak kesusahan lagi dan bisa bebas untuk menuntut ilmu.
Jenderal besar Sudirman sudah berjuang sampai Indonesia merdeka, setelah merdeka dari Jepak, Belanda datang untuk menjajah Indonesia lagi. saat itu Jenderal Sudirmas sedang sakit parah dirumah sakit. Namun karena dengar kalau Belanda datang lagi ke Indonesia maka beliau langsung bangkit dan ikut berperang melawan penjajah walau dalam kondisi sakit. Strategi beliau mengusir penjajah terbukti berhasil dengan strategi gerilya. perang yang terkenal adalah Serangan 1 Maret di Jogjakarta yang membuat belanda menyerah dan mengakui kemerdekaan Indonesia. 
sekarang kita sudah merdeka. tugas kita apa? kita sebagai generasi muda, generasi penerus bangsa harus mengisi kemerdekaan ini agar tidak dijajah lagi. Apakah kita bisa dijajah lagi? Bisa yaitu dijajah oleh kebodohan. Bagaimana cara mencegah agar tidak dijajah oleh kebodohan? Kita harus mengisi kemerdekaan ini dengan belajar, menuntut ilmu. 
Belajar tidak hanya disekolah. Bisa juga dilingkungan sekitar. jika ada sawah atau orang tuanya punya sawah ya kita bisa belajar bertani. Orang tuanya tukang kayu ya kita belajar jadi tukang kayu. kayak pak jokowi sekarang presiden, itu dulu beliau bukan anak orang kaya tetapi anak tukang kayu di solo sana. Karena beliau rajin belajar, nurut pada bapak ibu guru serta orang tua maka beliau menjadi sukses, sukses jadi walikota surakarta, sukses jadi gubernur dki jakarta dan sekarang jadi orang nomer 1 di indonesia. Tidak hanya pak Jokowi tetapi hampir semua presiden kita yang terdahulu merupakan rakyat biasa seperti kita ini. kita sekarang ada di desa dan dipegunungan juga bisa menjadi orang sukses kayak beliau beliau. Ada yang mau kyk pak jokowi? Kuncinya adalah belajar yang rajin dan menurut kepada bapak ibu guru serta orang tua. Itulah cara kita untuk mengisi kemerdekann ini dan kelak bisa menjadi orang yang sukses.
Mari kita teriakkan
Merdeka!
Merdeka!
Merdeka!
Demikian sambutan dari saya. Ada kurang lebihnya saya mohon maaf. Saya akhiri.
Om Shanti Shanti Shanti Om
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
selamat pagi

Kamis, 22 Juni 2017

SEPENGGAL KISAH DARI RUANGAN GELAP



Berawal dari iseng-iseng ikut mendaftar SM3T. Sebenarnya saya tidak begitu tau seluk beluk SM3T itu. Setelah mendaftar baru cari info apa itu SM3T dengan tanya ke teman, kakak angkatan serta browsing di internet. Mendengar cerita dan baca informasi tentang guru diperbatasan, saya jadi benar-benar tertarik untuk ikut mengabdikan diri mendidik anak bangsa yang berada di pelosok negeri.
            Tahapan-tahapan seleksi bisa saya lalui hingga akhirnya diumumkan saya diterima menjadi salah satu peserta SM3T Angkatan VI di Universitas Negeri Yogyakarta. Saya langsung informasikan ke bapak ibu dan sahabat. Bayangan saya, mereka akan ada yang sedih, terharu bahkan menangis karena saya akan pergi jauh. Tapi ternyata malah saya yang sedih karena mereka tidak ada satupun yang sedih, mereka malah bilang “gakpapa hanya 1 tahun, tidak lama kok”. Kan harusnya saya yang bilang itu jika mereka sedih. Eh ini malah terbalik.

Jumat, 12 Februari 2016

TRIP TO DIENG HEMAT DAN MENYENANGKAN

Hai wan kawan..... hari ini saya akan berbagi pengalaman saat trip to dieng yang hemat dan menyenangkan. kami berangkat rancananya ber7 tapi karena yg 1 ada acara keluarga (padahal dia belum berkeluarga) jadi kami hanya ber6 yaitu saya sendiri, mbak yeni, mbak dhina, mbak mala, mb tya dan satunya dhafid (yg lain memanggilnya pake mas dhafid tapi saya panggil pake cuk, ndes, dap dan yg kasar lainnya).